Dalam Buku Relawan Dunia Kutipan temanku ia berkata “hidup bukan hanya menjadikan kita pelayan bagi orang-orang yang ingin belajar, tapi hidup juga slalu mengajarkan kita untuk berkarya”. Dulu aku pernah bermimpi untuk mengubah dunia, mendambakan negri impian yang penuh dengan senyuman. Seperti ketulusan para relawan. Namun saat waktu untuk merealisasikan itu tiba, beragam anggapan dan pendapat kerap membingungkan asa. Kalo saat itu keyakinan kita goyah, pasti kita akan mudah terbawa suasana. Ada pelajaran berharga yang kudapat dari diskusi hari ini, dunia memang diciptakan dengan perbedaan, dan kita harus toleransi untuk menghadapinya, namun jangan biarkan toleransi itu mengubah kita menjadi sosok yang tak jelas asal – usulnya. Hamba – hamba PNS, kaum egosentris, Kaum professional, kaum idealis, kaum materialistis, kaum pemalu hingga kaum-kaum yang tak tahu malu. Tentu menuntut sikap yang berbeda dalam pergaulannya. Tapi jangan sampai kita lupa untuk jadi diri sendiri yang teguh untuk membuat dunia menjadi tempat lebih baik.
Arsip untuk Maret, 2012
Dalam limpahan kasih dan buaian sayang yang menaungi mimpi hati, aku kembali. Berusaha sadar dari setiap luka lalu, bertemu dunia baru dan teman-teman dengan jutaan semangat untuk maju. Kadang diri merasa beruntung sekali, semua dinamika kini telah membentuk sebuah mozaik cerita. Sebuah cerita yang bersahaja tentang indahnya perjalanan anak manusia, dengan berbagai macam ramuan rasa perjalanan ini telah melahirkan sebuah hidangan kisah yang istimewa, sungguh bahagia.
Semburan asa disungai duka
Menghias dipadang hijau yang gundah
Aku melihat burung merangkai nyanyian
Pada lantunan sunyi sang hati
Lalu nada itu berbisik:
”Sampaikanlah keujung alpha, saat pikiran tak lagi menaungi manusia”
Seputar Lebaran Di Jogja 1432 H/ 2011 M
Posted: Maret 1, 2012 in Kisah HidupkuTag:bujangan, Kisah seru, Lenaran, Petualanga, zakat
Sungguh,,!!! Banyak sekali hal berbeda yang kurasakan pada lebaran kali ini, tanpa keluarga, sendirian di Jogja, ngga ngerasain ribetnya mudik, Nginep di rumah Singgah, bayar zakat fitrah perdana dan masih banyak cerita yang lainnya so mari kita mulai “tahadduts Bi Ni’mah” (yg pengen thu artinya baca: Ad-Dhuha ayat terakhir – – hehe skalian belajar)
Sejak hari2 terakhir ramadhan, di jogja mulai terasa nuansa-nuansa kesepian, jalanan lengang, kosan sepi, temen2 pada pulang dan job relawan juga kosong, dimana lagi coba tempat tongkrongan paling ramee klo ga dimasjid hahaha dimana qt bias menemukan banyak orang yang senasib dan sepenanggungan…akhirnya keadaan juga yang memaksa untuk safari ramadhan + safari ta’jil hehe yah beginilah nasib jadi bujangan, kemana2 asalkan suka emang tiada orang yang akan melarang.^^
Untaian Do’a untuk Jiwa yang Lupa
Aku meminta kepada Allah untuk menyingkirkan penderitaanku.
Allah menjawab, Tidak.
Itu bukan untuk Kusingkirkan, tetapi agar kau mengalahkannya.
Aku meminta kepada Allah untuk menyempurnakan kecacatanku.
Allah menjawab, Tidak.
Sebuah Purnama untuk “Tanda Tanya”
Posted: Maret 1, 2012 in Pesan SosialTag:FIlm, Indah, Islam, Muamalah, Purnama, Romo, Tanda Tanya
Malam bulan purnama, bahkan awanpun tak sanggup menutupi ronanya. Angin bersama awan bak penjaja keramaian dikesunyian malam. Dan aku pun mulai berpikir tentang bintang, kemanakah mereka? Kenapa ia tak bisa bersanding dengan indahnya cahaya bulan, padahal mereka adalah petunjuk di balik gelapnya malam, acuan takdir bagi paranormal, dan alat hitung bagi orang-orang yang sedang kasmaran. Hmm………
Jadi Teringat akan kisahnya Ibrahim AS, yang sedang mencari tuhan. Pencariannya dimulai dari renungan dibawah terangnya cahya bulan, yang kemudian dikalahkan oleh teriknya cahaya matahari lalu diragukan kembali oleh cahaya bintang-bintang. Dan saat cahaya itu hilang, timbullah Tanya tentang keraguan, oh tuhaan…. Berikan aku petunjuk tentang kerinduan. Saat olimpiade Temilnas dulu, ada suatu pertanyaan klise, “dimanakah tuhan?” Terdapat pilihan berganda untuk jawabannya, Tuhan ada dimana-mana, tuhan ada di singgasana arsy, tuhan ada dihati kita, atau semua jawaban benar. Saat itu aku berpikir semua jawaban tidak ada yang salah karena sangat tergantung dari preferensi dan kondisi hambaNya. Bila kita tersesat ditengah hutan, mungkin seorang muslim yang sholeh akan bergumam, “hm….tuhan kan ada dimana-mana”, dan berharap tuhan segera menyelamatkannya, atau disaat sedang membaca al-Qur’an, seorang pelajar yang kritis akan berkata “berdasarkan dalil Qur’an tuhan itu berada diatas arsy” sedangkan seorang yang sedang bimbang dan ber’uzalah guna mencari hidayah, mungkin ia akan merasa tuhan ada dihati kita, dan selalu memberi petunjuk disetiap langkahnya.
Di Pantai Kerinduan
Posted: Maret 1, 2012 in Puisi JiwaTag:Diri, Lombok, PAntai, Puis, Puzzle, RIndu
Aku adalah puzzle yang berantakan
Coba bayangkan hidayah
Untuk sebuah gambaran hidup yang diharapakan
Kadang kulihat kesalahan
yang membuat bentuk maya ini kian berantakan
tapi iman menyakinkan itu
sebagai pelajaran