Posts Tagged ‘CInta’

Senja malam ini indah sekali, awan membiaskan cahaya purnama di antara kelap-kelip gemintang yang berasandar pada gelapnya malam, ibarat tirai kebahagiaan ia selalu tahu caranya menciptakan rasa penasaran, mengobati penantian panjang yang telah lama tersimpan untuk membuktikan pada keyakinan bahwa indahnya mentari pagi sebentar lagi kan datang, penuh senyuman untuk menjadi kebahagiaan yang tak akan lekang oleh zaman.

Dengan diiringi nada-nada alam, aku mulai menuliskan. Sembari burung berkicau, angen sepooy melambai, diikuti irama detak kehidupan silih berganti beriringan, di mulai dari suara azan yang merdu berkumandang, televisipun mulai di nyalakan, hmm ada berita apa hari ini yaa?? Mesin-mesinpun silih berganti berderu, berlomba menghiasi jalanan menjemput rejeki atau menjemput ilmu yang telah tuhan siapkan. Semua fenomena pagi berjalan bergandengan menghiasi keindahan kanvas hati yang mulai melukiskan. Melukiskan seorang bidadari yang telah lama terpatri dalam diri, yang menjadi obat kerinduan dikala sepi, pendamai cinta selama penantian sunyi, penebar senyuman di saat kegundahan diri. (lebih…)

Love is a gift, ia adalah sebuah pemberian, yang hanya ingin memberi, yang terbaik untuk sumber yang menjadi cinta itu sendiri, ia tak pernah mempertanyakan balasan dari  yang dicintai, ia hanya ingin menghargai, menghormati dan menjadikan dia yang tercinta happy. Menghapuskan semua dukanya lalu melukiskan kembali suasana bahagia dihatinya. Saat ia terjebak dalam waktu ia akan menikmati rindu, lalu menjadikan kenangan lalu sebagai semangat untuk membangun masa depan yang kan mengharu biru. Percayalah cinta itu pembuktian, melepaskan adalah langkah awalnya. Cinta sejati akan percaya sejauh apapun jarak memisahkan kekuatan cinta akan datang memberi dorongan untuk menyatukan. Dan saat itu terjadi, kerinduan kan melahirkan kebahagiaan. Sebuah rasa yang diimpikan, yang bahkan lebih indah dari yang pernah dibayangkan, perpisahan adalah bumbu kebersamaan. Ia yang membuat kita lebih menghargai pertemuan. (lebih…)

Saat pertama kali berjumpa denganmu, aku bagaikan berjumpa dengan saktah…

hanya bisa terpana dengan menahan nafas sebentar…

Aku di matamu mungkin bagaikan nun mati di antara idgham billaghunnah, terlihat, tapi dianggap tak ada…

Aku ungkapkan maksud dan tujuan perasaanku seperti Idzhar,
jelas dan terang…

Jika mim mati bertemu ba disebut ikhfa syafawi, maka jika aku bertemu dirimu, itu disebut cinta…

Sejenak pandangan kita bertemu, lalu tiba-tiba semua itu seperti Idgham mutamaatsilain…
melebur jadi satu. (lebih…)

1. Cinta adalah menemukan diri sendiri di dalam diri orang lain, dan merasa bahagia dengan penemuan itu

2. Manusia pasti membuat kesalahan; itulah kehidupan. Tapi mencintai tidak pernah merupakan kesalahan.

3. Cinta bukanlah apa yang menjadikan kita, tapi apa yang sudah ada dalam diri kita sendiri.

4. Keberanian bukan berarti tidak punya rasa takut melainkan berani bertindak walau merasa takut

5. Tak ada orang yang pernah mencintai siapa pun dengan cara yang diinginkan setiap orang.

6. Cinta bukanlah apa yang kita rasakan, tetapi apa yang kita lakukan.

7. Bukan kisah cinta yang penting melainkan kemampuan untuk mencintai

8. Titik balik dalam proses menuju kedewasaan adalah saat kita menemukan dalam diri kita kekuatan inti yang bisa mengatasi semua rasa sakit

9. Kebahagiaan terbesar dalam hidup ini adalah keyakinan bahwa kita dicintai-dicintai karena diri kita apa adanya atau lebih lagi, dicintai walaupun seperti kita apa adanya

Manusia memang mahluk yang paling aneh, mungkin itu adalah akibat dari pergolakan hati dan pikiran, perasaan aneh datang dari mereka yang sadar dan keanehan datang dari mereka yang alpha atas apa yang mereka lakukan, psikologi subjektif memang. Tapi ini hanyalah ungkapan tentang realita yang ada, yang kadang banyak dari kita tak mau mengakuinya, berusaha menutupi dengan argument logis berlandaskan aktualisasi diri, yah terlalu ilmiah memang bila melihat maksud sebenarnya adalah sombong.

(lebih…)

Syair Perpisahan

Bukan syair-syair itu yang menggugah, siraman bunga itu terguyur menumbuhkan sayap-sayap cinta, semerbak wangi ditaman hati. Sekelompok awan berterbangan, lebat, bergumul, menaungi. Buih-buih sungai kian mengkerut dipantai hampir terabai.

Guratan-guratan fana dunia tertikam ketulusan sang jiwa. Qalbu melantun sepi, ucapan pergolakan raga. Berlalu dan pasti berlalu Seuntai cita terbelit cinta. Ada bulir-bulir air menggerimis. lalu pergi.

(lebih…)