Senja malam ini indah sekali, awan membiaskan cahaya purnama di antara kelap-kelip gemintang yang berasandar pada gelapnya malam, ibarat tirai kebahagiaan ia selalu tahu caranya menciptakan rasa penasaran, mengobati penantian panjang yang telah lama tersimpan untuk membuktikan pada keyakinan bahwa indahnya mentari pagi sebentar lagi kan datang, penuh senyuman untuk menjadi kebahagiaan yang tak akan lekang oleh zaman.
Dengan diiringi nada-nada alam, aku mulai menuliskan. Sembari burung berkicau, angen sepooy melambai, diikuti irama detak kehidupan silih berganti beriringan, di mulai dari suara azan yang merdu berkumandang, televisipun mulai di nyalakan, hmm ada berita apa hari ini yaa?? Mesin-mesinpun silih berganti berderu, berlomba menghiasi jalanan menjemput rejeki atau menjemput ilmu yang telah tuhan siapkan. Semua fenomena pagi berjalan bergandengan menghiasi keindahan kanvas hati yang mulai melukiskan. Melukiskan seorang bidadari yang telah lama terpatri dalam diri, yang menjadi obat kerinduan dikala sepi, pendamai cinta selama penantian sunyi, penebar senyuman di saat kegundahan diri.
Aku membayangkan senyuman menggoda itu, saat dia terbangun dari tidur, tanpa secuilpun pehiasan kimiawi namun pesonanya tetap berseri, membuat jiwa melantunkan keindahan yang kian bersemi. Morning Angel yang membuat taman harapan ini kian asri, menyuburkan benih-benih cinta didalam hati. Derap semangatpun seakan menemukan bahan bakarnya, ia tak lagi gontai menghadapi kenyataan, karena saat ini ia sudah memiliki motivasi yang menjadi sandaran jiwa untuk terus melangkah menikmati semua rasa dan suasana dengan bayang-bayang yang terekam indah menyugihkan senyum ketulusan, senyum penuh impian dan kekuatan yang mendorong untuk terus percaya bahwa raga ini mampu menciptakan keajaiban.
Mentari pagipun sudah mulai bersinar terang, cahaya yang hangat. Cahayanya menyebar, hinggap disela-sela pepohonan, terbias pada wajah-wajah yang penuh harapan, memberikan kehidupan pada semua mahluk yang terlelap oleh gelapnya malam. Indahnya pagi. Cahaya itu ibarat goresan semangat pada mozaik alam raya yang mulai tersusun riang. Memupuskan suramnya keputusa asaan dan menyambungkan kembali nafas keyakian untuk terus berusaha, dan memberikan yang terbaik pada nikmat waktu yang tak pernah bosan Ia berikan. Kehangatan alam, sungguh luar biasa kawaan.
Aku merindukan sunrise dipantai kerinduan, dimana salamku dulu saat di bukit harapan akan menemukan muara kebahagiaan. Sunrise in my heart ia adalah bidadari pagi yang selalu kunanti. Penawar kelalaian bagi jiwa yang terhinggap rasa malas yang menjangkiti. Gelombang jingga yang sangat menghangatkan, terbias bersama warna-warna hijau alam lalu berjalan perlahan diatas birunya karpet langit dan lautan. Bidadari pagi, senyummu adalah cahaya hati, indahmu adalah pendamai rasa, kasihmu adalah sentuhan semesta, dan tulus hatimu adalah sumber bahagia. Tuhan memang maha cinta, mengajarkan manusia dengan perantaraan hambaNya. Moga cintaku dan cintanya selalu terlabuhkan dalam ridhoNya. Entah siapa, tapi kuyakin Tuhan semakin mendekatkanku padanya, dan tentu saja, dengan skenario terindahNya.
Miss u…
Maul's Note 