Saat Matamu terpejam, meninggalkan semua beban jiwa, pernahkah terpikir akan suatu masa? Masa ghaib atau masa depan yang akan ditentukan oleh gerakan hati di hari ini atau saat puing reruntuhan dimasa lalu membayangi, yang hikmahnya sampai detik ini sangat sulit untuk ditemukan sebagai bahan introspeksi atau saat kita berbohong kepada Allah tentang rasa khusyu’ dan ikhlas yang diselimuti riya, wibawa, harga diri atau apapun namanya, sehingga keagungan iman itu tertutupi oleh raga pembalut jiwa, entah sebesar apa dzolim yang telah dilakukan. Lalu ketika kita selesai berdo’a tentang permintaan ampunan atas kezholiman diri sendiri kita kembali menghinggapi dosa yg sama, melupakan peluh mohon ampun yang beberapa puluh detik tadi baru saja dipanjatkan, seakan hati benar-benar tertutupi keegoisan nafsu yang memasung raga.
Hidup dan mati silih beganti seakan akhir angan yang kita tahu benarnya, lalu entah mengapa jiwa ini malah lari meninggalkan kebenaran dan selalu singgah kembali dalam kemalangan. Bodoh memang, tapi siapa sangka kita sebodoh itu. Mungkin saat itu kita tak mau mengakuinya tapi disaat sedih hati ini dan penyesalan datang, ia akan meringis atas tertundanya pengakuan. Saat itulah kebanggan diri itu menjadi tak ada gunanya, sombong memnag momok yang sangat mengesalkan…
PadaMu cinta kupersembahkan
Membuka tabir kelamnya jiwa
Saat mentari kebajikan menyingsing
Ku kan bersimpuh
Kala para manusia hati telah dilahirkan
Pernahkan sejenak ia mencari hakikat
Tentang jiwa yang tertambat masa
Di kala rasa membesuk sukma
Indah skala tak berkala
Membuka senyum rekahan maut
Meniti arti, harap terbalaskan
Entah dunia mana kan ku hinggap
Masa akan menunjukkan….
Catatan Pengabdian – Gontor 2006
lgsung masuk ul,.,. serasa di setil.,
thanks ya.,hehe 😀
Hehe makasih nyoon… senang bs bermanfaat