Aku terpukau pada gemerlap bintang
Terpana pada indahnya bulan
Lalu Terkurung pada lingkaran kenangan
Dan kini di bukit harapan
Aku menuliskan impian
Berbaur dengan alam dengan rasa yang membuncah
Berkontemplasi dengan jutaan kata, terangkai indah
Membuka tabir kesunyian
Lalu Aku mendenganr irama akustik alam
Langit sedang bersenandung
Menemani indahnya rasa yang sudah lama tersimpan
Sepi…. Sunyi…. Namun penuh arti
Oh… malam berikan aku penawar akan kerinduan
Mendamaikan cinta yang slalu menguatkan
Dan untuk rasa yang pernah tenggelam
Bulir-bulir keheningan kan meleburkan duka
Menghilang dibalik senyuman tulus
Lembut… perlahan… tenang… namun sarat perhatian
Diantara retorika semesta
Aku kembali bergumam tentang indahmu
Karena detak cinta ini mulai terpacu riang
Kala membayangkan sesosok bidadari yang telah membangkitkan…
Terus memberi dorongan
untuk menuliskan keindahan
Aku rindu padamu, rindu pada masa yang telah dijanjikan
Yaitu masa dimana semua bayangan terbias menciptakan jutaan warna, menghiasi kanvas-kanvas semesta, melukiskan rasa dengan romansa, lalu bernyayi menuliskan asa kita yang sedang terjalin mesra….
Cinta itu keindahan, ia adalah sebuah kekuatan untuk menciptakan keajaiban..
Karena Kau adalah ungkapan sastraku
Dan Kau jualah yang telah menjadi puisi – puisi indahku
Dari bukit harapan ku haturkan salam untuk pantai kerinduaan…
Miss u…
hadewwwww……..
sakit pereut buu…
yang lagi rindu cie..cie…..