Trip to Batam; The First Step…

Posted: Juni 27, 2013 in Kisah Hidupku
Tag:, , , , , ,

Finally, I went again. Sejak ku tiba di Jambi pertengahan maret lalu banyak hal yang sudah terjadi dari ekspedisi mengenal negri , riset UKM, launching usaha kecli-kecilan, jualan ditepi jalan sampai yang paling berkesan yaitu survey CSR perusahaan. Semuanya bagiku adalah tahapan hidup yang sangat menyenangkan , yang banyak memberi arti pendewasaan, persahabatan dan kemajuan.

Dan sekarang aku duduk dikamar kosan, dengan backsound suara anak-anak SD yang berceloteh ria penuh semangat, aku bangun menuliskan. Membersamai hari dengan Semangat pagi yang penuh kepolosan dan harapan. Aku beruntung dapat kos disini, dengan biaya 350ribu @bulan, cukup murah untuk lokasi kos-kosan yang bertempat ditengah kota batam. palagi ditambah  dengan suasana kos yang islami, bersih, dekat musholla, dekat SD, dan lokasi yang terbilang aman. Aku tinggal didaerah batam center, di perumahan “Aku Tahu II” (lucu ya namanya), daerah sei panas yang berjarak cukup dekat kantor yang berlokasi di salah satu ruko di belakang ruko2 Kintamani, yang berhadapan langsung dengan wihara terbesar di kota ini.

Kalo dirunut kebelakang 24 Jam yang lalu, saat ini aku masih berada disebuah mobil travel yang membawakau berangkat dari Jambi ke pelabuhan Kuala Tungkal. Kami berangkat jam setengah 7, telat setengah jam sih dari jadwal. Ongkos travelnya juga naik jadi 50,000. Naik 10.000 dari harga biasa. Cepat kali ya imbas kenaikan harga BBM. Sesampai ditungkal, bersama dua teman baruku sperjalanan, ibu-ibu dan seorang supir yang bekerja di batam,  kami masuk pelabuhan dengan membayar peron 5000 rupiah, padahal dikarcisnya jelas-jelas tertera 2.500 rupiah. Harap maklum…, you’ll find this culture around Indonesia. Sesampai dipelabuhan kami sudah ditunggu sebuah kapal bermerek Mariana, cukup bagus,ada AC. TV, dengan bangku yang mirip bangku bus ekesekutif cma minus selimut aja. Ada ruangan yang smoking ato yang non smoking, tergantung pilihan anda. Oh yaa… ongkos kapal masih harga lama yaitu 260ribu, sebanranya kalo mau dihitung sih harganya beda2 tipis ma pesawat, klo dari jambi naik lion yg promo bias dapet 315.000 rupiah. Cuma yang senssasi naik kapal ini yang ga bakal didapat, sailing around islands, with many beautiful creatures, and unpredictable adventures….

ImageKapal berangkat pukul 10.00 WIB meninggalkan pelabuhan dengan di iringi burung – burung elang yang berputar riang mengelilingi angkasa. Kami berlabuh di 3 pelabuhan sebelum sampai di batam yaitu pelabuhan sungai guntung, pelabuhan pulau burung, pelabuhan tanjung batu dan terakhir adalah pelabuhan sekupang di batam. Yang di unik disini adalah sejak di pelabuhan tungkal sampai pelabuhan pulau burung, air lautnya sangat kotor berwarna kecoklatan…, namun setelah melewati pelabuhan pulau burung air berangsur menghijau, dan ketika sudah melewati pelabuhan tanjung batu dan mulai mendekati batam air berubah jernih menjadi biru. Aku bertanya ke beberapa teman baru dikapal, ttg alas an terjadinya fenomena unik ini, katanya sih.., warna laut itu mencerminkan budaya kebersihan masyarakat yang tinggal disana…, hmm.. bolah juga sih jawabannya.

Selama diperjalanan saya mendapatkan beberapa teman baru, mas heri, seorang supir seperjalanan dari jambi tadi. Kami berbagi makanan selama diperjalanan, dan 2 lagi anak SMA di BenTeng kuAla tungkal yaitu tari dan kakak sepupunya yang sedang liburan ke batam, semua orangnya asik, enak diajak ngobrol ma bercanda, dari sharing makanan, foto2 narsis ria, hingga akhirnya berpisah dengan jemputan masing-masing di pelabuhan. Pertemuan dengan mereka cukup member arahan tentang petunjuk bagaimana nanti hidup di batam. Sesampai di batam, sekitar pukul 5.30 sore, kami keluar pelabuhan dengan membayar upeti kepada petugas kapal yang nakal sebasar 15ribu rupiah, (wah ini bener-bener ga bener), katanya sih masuk batam harus pake KTP batam (aturana mana pula itu).. cum saran aja bwt yang mau masuk batam, ga ada tuh aturan harus pake KTP batam, yang penting KTP Indonesia, kalo ada petugas yang malakin, jangan kasih KTP nya, bilang aja udah sering kebatam, ato anda kerja di perusahaan media biar dia takut sekalian hehe..

Sesampai di batam, magriban dulu. Sebelum dijemput ma mas fadli, teman kulaih dulu. Makan malam. Istirahat, malam ni enca nginep dulu dikontrakannya, cape pisan, pengennya Cuma mandi sholat.. bobo.. zzzz….IMG-20130625-00326

Esok harinya, the new day, hari pertama di batam, kita langsung cari kosan. Alhamdulillah dapet didaerah yang deket dengan kantor, suasana disini unik tengah kota, dengan rumah-rumah padat penduduk yang berdempet ria khas kota besar. Di sebelah timur laut ada gereja, diutara ada skolah, selatan musholla dan sebelah barat daya ada masjid, lengkap bangett rata-rata orang perantauan semua disini.  Jarak ke kantorpun Cuma sekita 1,5 km. Oh yaa…, walaupun kita akan menemukan beragam suku yang hidup berdampingan disinni, namun bahasa yang paling banyak berkembang adalah batak melayu.

setelah dapet kos, saya interview di perusahaan dan alhamdulillah lancar dengan beberapa persyaratan yang harus dilengkapi dulu. Setalah itu saya bantu mas fadli untuk meliput ke beberapa temapt di pemerintahan sekaligus buat  menghafal jalan…, I must adapt and learn as quick as possible here.., dri masjid agung, gedung DPRD, di batam center, dinsos, depag dan KU didaerah sekupang, bertemu rekan-rean wartawan lainnya.. dari sini aku baru tahu ternyata  ada 2 kekuasaan disini yaitu lemabaga pemerintah dan yang kedua adalah OB (otorita Batam) yang di buat semasa pemerintahannya Habibie untuk melakukan percepatan industry di batam, yang menurut salah satu rekan wartawan sih…, konsep itu di contoh dari konsep yang diterapkan disingapore. Nah ketika kebijakan otonomi daerah mulai diterapkan di Indonesia, kedua lembaga ini ga ada yg mau lepas, atau melebur menjadi satu atap. Akhirnya merekapun bersinergi dengan pembagian tugas yang aku juga belum begitu paham detailnya.

ddjjSore, Ikut rapat redaksi dan langsung dapat tugas baru. Seru sih… klo dirangkum sejak datang hingga  hari pertama disini, kesan dibatam adalah kota yang seru, tidak terlalu padat penduduk seperti Jakarta, tapi UMKnya udah setingkat ma jakarta. Kalo aku melhat sekliling, batam adalah kota yang sedang memebangun, banyak pembukaan lahan dimana-mana, dan itupuan masih banyak lahan kosong yang belum digunakan sepenuhnya, banyak juga kawasan industry yang begitu luas, emang cocok buat tempat nyari penghasilan,  makanya tak heran banyak orang yang berbonding-bondong mengadu nasib disini. Selain itu pulau ini juga menawarkan potensi wisata yang cukup banyak, dan tentunya alami, kalo kita punya passport, kadang kita juga bis mendapat undangan dari Negara tetangga untuk meliput beberapa kejadian unik disana, seperti yang dialami rekan kuliahku ini..,

so Welcome to Batam. let’s adventure begins. Be patient and keep learn….

Komentar
  1. gemuruhnalar berkata:

    waw……. wartawan ya…. my dream 🙂

Tinggalkan komentar