Posts Tagged ‘Kerinduan’

Jujur sebenarnya daku benci menuliskan tulisan ini, karena kata-kata dan bait2 yang terangkai selanjutnya akan lebih banyak yang berbau politik, walaupun tanpa intrik namun semoga bisa menjadi bahan diskusi yang menarik. Politik sebanarnya adalah satu bidang kaijian yang sangat aku benci, alasannya simpel ilmu ini basi. Buktinya liat saja kajian ilmu ini tetap melahirkan banyak diskusi yang sangat sedikit berujung pada aksi. Really wasting time. Apalagi para politikus yang selalu berbicara dengan “poker face” nya, diselingi dalil idealisme dan patriotisme yang kadang kita semua tahu itu Cuma alat baginya untuk menguatkan cita rasa dalam ramuan argumentasinya. Sungguh fenomena yang sangat basi. Apalagi terkadang keputusan politis sangat mempengaruhi keputusan dalam beberapa bidang lainnya. Sebut saja, Ekonomi, pendidikan, sosial, teknologi, Media, kesehatan yang kesemuanya kajian ilmunya membutuhkan orang-orang yang memilki skill dan kedewasaan akademik tinggi malah harus mengalah oleh para sebagian  politikus yang hanya bermodal materi dan ijazah yang di beli. Miriis….

Nah salah satu bidang yang cukup terpengaruh dengan politik akhir-akhir ini adalah media. Inilah yang kembali mengetuk sense of academic crisis dalam diri ini setelah cukup lama berkutat dalam romantika cinta dan kerinduan. Dengan semakin dekatnya pemilu akhir-akhir ini media yang idealnya harus netral malah kian banyak ditunggangi oleh beberapa partai  yang mulai secara terang-terangan melancarkan serangan kepada lawan politiknya, alasannya apalagi kalu bukan menjatuhkan kredibilitas lawan politik dimata masyarakat. Sejak zaman zainuddin MZ dulu menjadikannya sebagai judul ceramah pagi, Isu tentang harta, tahta dan wanita emang ga pernah surut dalam ranah politik negri ini. Tahu ga kawan, dalam media itu ada yang namanya analisis framing. Yaitu sebuah teori untuk membentuk frame berpikir masyarakat…, aku memabacanya saat pameran buku dulu dijawa timur. Dan ku kira ilmu itu hanya sensasi, namun ternyata kini, aku sedang melihatnya dengan mata kepalaku sendirii… (lebih…)

Aku terpukau pada gemerlap bintangSumay-20130505-00164

Terpana pada indahnya bulan

Lalu Terkurung pada lingkaran kenangan

Dan kini di bukit harapan

Aku menuliskan impian

 

Berbaur dengan alam dengan rasa yang membuncah

Berkontemplasi dengan jutaan kata, terangkai indah

Membuka tabir  kesunyian (lebih…)

Syair Perpisahan

Bukan syair-syair itu yang menggugah, siraman bunga itu terguyur menumbuhkan sayap-sayap cinta, semerbak wangi ditaman hati. Sekelompok awan berterbangan, lebat, bergumul, menaungi. Buih-buih sungai kian mengkerut dipantai hampir terabai.

Guratan-guratan fana dunia tertikam ketulusan sang jiwa. Qalbu melantun sepi, ucapan pergolakan raga. Berlalu dan pasti berlalu Seuntai cita terbelit cinta. Ada bulir-bulir air menggerimis. lalu pergi.

(lebih…)